Makam di tebing batu Lemo. |
"Menelusuri gua yang penuh dengan tengkorak dan tulang manusia ini merupakan pengalaman yang sangat berkesan karena tidak mungkin kita temui di tempat lain."
"Mengunjungi Bukit Batu Lemo dan Menelusuri Gua Makam Londa"
adalah lanjutan cerita perjalanan Andina Laksmi di Toraja.
Setelah mengunjungi wisata kuburan dan tulang belulang di Ke'te Kesu', perjalanan kami berlanjut ke Lemo, obyek wisata berupa bukit batu yang di dalamnya terdapat lubang-lubang yang menjadi makam suku Toraja. Sebenarnya dari Kete Kesu lebih dekat ke Londa, tapi kami sengaja menuju tempat yang paling jauh dulu. Setelah dari Lemo baru kami ke Londa.
Me @ Lemo. |
Pose foto model dulu ah… :) |
Tiket masuk ke Lemo adalah Rp 10 ribu per orang untuk turis domestik. Menurut referensi yang pernah saya baca bukit batu ini dinamakan Lemo karena bentuknya mirip limau (buah jeruk). Tiap lubang di bukit batu ini berukuran sekitar 3 x 5 meter yang digunakan untuk kuburan satu keluarga. Lubang-lubang ini ditutup dengan pintu kayu dan letaknya cukup tinggi, mencapai belasan meter. Mayat dimasukkan ke dalam lubang dengan menggunakan tangga atau ditarik dengan tali. Lubang dibuat dengan cara memahat bukit batu secara manual, pengerjaannya memakan waktu antara enam bulan sampai dengan satu tahun.
Selfie dengan partner travelling |
Di dinding tebing ini terdapat patung-patung orang yang meninggal berjejer yang disebut tau-tau. Konon untuk membuat tau-tau harus dipenuhi berbagai syarat antara lain menyembelih kerbau sebanyak 24 ekor. Wooouuww… mahaaalll yaaa….
Hujan gerimis turun pada saat kami berada di Lemo, tapi tidak masalah lah…, tidak menghalangi kenarsisan kami untuk berfoto-foto. Pada saat itu sepi sekali di Lemo, hanya kami berdua dan dua turis domestik laki-laki yang berwisata disana. Menurut saya sih, keren sekali bukit batu ini… Yang seperti ini hanya ada di Toraja…..
Di jalan masuk menuju bukit batu Lemo ini terdapat kios-kios penjual souvenir. Barang-barang yang dijual sama dengan yang dijual di Kete Kesu. Karena kami sudah puas berbelanja di Kete Kesu maka kami tidak mampir di kios-kios ini.
Di dalam gua Londa. Awas ati-ati kebentur yaa… |
Jalan menuju Gua Makam Londa |
Tujuan kami selanjutnya adalah Londa, yaitu gua alam yang menjadi makam bagi suku toraja. Londa terletak sekitar 7 km dari Rantepao ke arah selatan. Tiket masuk ke Londa sama dengan dua obyek wisata sebelumnya yaitu Rp 10 ribu per orang.
Mulut Gua Londa |
Sebelum berjalan menuju gua kami menyewa petromax dulu yang ditawarkan di parkiran. Harga sewa petromax adalah Rp 30 ribu jika kita bawa sendiri petromax nya. Tapi kita bisa minta dibawakan oleh pemilik petromax dengan tambahan biaya seikhlas kita, pemilik petromax tidak menentukan tambahan biayanya. Nanti pemilik petromax akan berperan sebagai guide juga bagi kita. Jadi tentu kami minta dibawakan dong, petromax itu kan berat, lagian serem juga masuk gua yang penuh dengan mayat manusia… Hiiii…..
Pake petromax biar terang |
Dari kejauhan terlihat tebing tinggi yang dipenuhi tanaman. Di kaki tebing inilah tersembunyi sebuah gua alam yang dijadikan makam. Di tebing di atas mulut gua terdapat tau-tau (patung orang meninggal) yang berdiri berjajar.
Setelah berfoto di depan gua kami pun masuk ke dalam gua. Di dalam gua terdapat banyak tengkorak dan tulang-tulang manusia serta peti-peti mati. Di beberapa tempat juga terdapat sesajen yang kebanyakan berupa rokok. Coba kalo kesini sedirian gimana ya rasanya… Takuuutt…. Gua ini cukup panjang dan juga bercabang, di beberapa bagian sangat rendah tingginya kurang dari satu meter, jadi kami harus menunduk dan berhati-hati ketika berjalan.
Menelusuri gua yang penuh dengan tengkorak dan tulang manusia ini merupakan pengalaman yang sangat berkesan karena tidak mungkin kita temui di tempat lain. Alhamdulillah saya bersyukur sekali bisa berkunjung ke Toraja….
Gua nya bercabang |
di dalam gua Londa, tengkorak dimana-mana... |
Peti matinya juga banyak... |
Sumber:
Artikel dan Foto: Andina Laksmi
Tentang penulis:
Andina Laksmi, wanita kantoran dan juga seorang ibu, namun disela-sela kesibukannya sebagai pegawai kantoran, masih menyempatkan diri untuk pergi travelling dan menulis blog. Hobinya untuk travelling dan menulis sudah mengantarkannya ke berbagai tempat wisata baik dalam negeri maupun luar negeri. Anda bisa membaca kisah perjalanannya pada blog "Here, There, & Everywhere _ my travel notes".
Semoga bermanfaat... nantikan kisah lainnya... :)
No comments:
Post a Comment