Latest News

Alam dan Budaya Toraja, Kepingan Nirwana di Jantung Sulawesi (JT Bagian I)

Alam dan Budaya Toraja, Kepingan Nirwana di Jantung Sulawesi
Alang/lumbung disisi hamparan persawahan Toraja, kepingan nirwana di jantung Sulawesi yang tenang dan damai.
"Alam dan Budaya Toraja, Kepingan Nirwana di Jantung Sulawesi" adalah Bagian I dari rangkaian catatan pejalanan Iqbal Kautsar seorang Travel Blogger di Toraja.

Malam baru saja menjelma pagi dan langit masih berselimut mendung. Sesekali kabut melintas menghijab puncak-puncak bukit. Tanah masih basah bekas hujan sepanjang malam. Dan hawa dingin khas pegunung setia menemani. Sepertinya saya disambut sebuah pagi yang pucat dan muram di Tana Toraja.

“Ini lagi musimnya setiap hari di Toraja turun hujan. Semoga kita beruntung mendapatkan hari yang cerah.” Sebuah harapan optimis terucap oleh Basho, pria yang menjadi guide saya di Toraja. Cukup menentramkan bagi saya yang terbatas satu hari berkeliling Toraja.

Alam dan Budaya Toraja, Kepingan Nirwana di Jantung Sulawesi
Pagi di Toraja, berselimut kabut dan mendung. Warna khas Toraja selepas hujan.
Tana Toraja adalah sebuah daerah yang berada di dataran tinggi. Tepatnya berada di jantung Sulawesi yang sesak dikelilingi pegunungan tinggi menjulang. Konon, kata Toraja sendiri berasal dari bahasa Bugis yang menamakan penduduknya sebagai “To Riaja” yakni orang yang mendiami daerah pegunungan. 

Untuk menuju Toraja, kita harus naik turun menembus pegunungan yang berjajar mulai dari Sidrap, Enrekang hingga Toraja. Melewati jalanan berkelok-kelok yang panjang serasa tiada akhir. Saya menghabiskan 8 jam perjalanan dari Makassar, ibukota Sulawesi Selatan sejauh 350 km.

Alam dan Budaya Toraja, Kepingan Nirwana di Jantung Sulawesi
Hamparan persawahan dan barisan bukit karang, pemandangan khas Toraja.
Tentu saya tak ingin hadir ke Toraja dalam kesia-siaan. Para traveller menyebut Tana Toraja adalah sebuah daerah wisata yang istimewa di Indonesia bahkan di dunia. Patricia Schultz (2000) dalam bukunya, menempatkan Tana Toraja sebagai salah satu dari 1000 tempat yang harus dikunjungi sebelum mati. Tana Toraja memiliki kekhasan budaya yang harmonis dengan alam yang mempesona. Bagi orang yang pernah mengunjunginya, bisa sepakat bahwa eksotikanya tiada tara di dunia.

Terance W. Bigalke dalam A History of Tana Toraja (1981) menyatakan bahwa Tana Toraja sebagai museum hidup sebuah kultur tradisional yang lestari selama berabad-abad. Suku Toraja merupakan suku yang masih memegang teguh budaya khas Austronesia yang asli. Di Tana Toraja, kita bisa menjumpai rumah adat khas, pekuburan batu, goa, dan pohon, upacara adat yang berlangsung sejak masa leluhur mereka berabad-abad silam.

Alam dan Budaya Toraja, Kepingan Nirwana di Jantung Sulawesi
Tongkonan, seni arsitektur warisan leluhur Toraja. Pesona nirwana di jantung Sulawesi.
Secara sosial, dalam Tana Toraja: a social history of an Indonesian people (2005) juga karya Terance W. Bigalke, disebutkan Toraja dapat menjadi contoh sebuah tradisi leluhur berakulturasi dan selaras dengan agama. Mayoritas masyarakat Toraja memeluk agama Kristen Protestan atau Katolik, tetapi hampir setiap upacara adat tetap harus melandaskan pada ajaran leluhur. Inilah yang disebut sebagai Aluk Todolo yakni adat yang merupakan kepercayaan, aturan, dan ritual tradisional ketat yang ditentukan oleh nenek moyang masyarakat Toraja. (*anda bisa membaca mengenai Aluk Todolo pada artikel ALUK TODOLO - AGAMA KEPERCAYAAN SUKU TORAJA)

Menjelang keluar dari penginapan di Rantepao, ibukota Toraja Utara, kekhawatiran saya terbukti. Rintik gerimis jatuh membasahi bumi Toraja. Namun. “Ayo buruan berangkat, biar kita bisa menemukan upacara Rambu Solo,” ajak Basho. Pria ini memang terlihat selalu semangat meski usianya sudah setengah abad. Kekhawatiran saya pun tiba-tiba pudar oleh ajakan Basho yang bersemangat.   

Mesin dinyalakan. Mobil mulai menyusuri jalanan. Petualangan saya di Tana Toraja dimulai. Kami menembus gerimis yang sepertinya akan awet. Seawet saya memandangi kanan kiri perjalanan menuju bagian selatan Toraja ke arah Makale. Pegunungan hijau dengan sawah menguning di kaki-kakinya menyambut sebuah garis perjalanan saya di Toraja.

Bersambung... :)

Alam dan Budaya Toraja, Kepingan Nirwana di Jantung Sulawesi
Tongkonan ditengah hamparan persawahan Toraja, kepingan nirwana di jantung Sulawesi yang tenang dan damai.

Harmoni kaki, kata dan hati ke penjuru negeri... INDONESIA

Artikel dan Foto: Iqbal Kautsar


Tentang Penulis:
Iqbal Kautsar, seorang; Pemakna khasanah INDONESIA | Pejalan dan pencerita perjalanan | Pecinta kopi, durian dan brotowali | Yogyakarta dan Kebumen | 
Anda bisa menghubunginya melalui email: iqbalkautsar@gmail.com



Sumber: artikel ini sebelumnya diposting dalam blog pribadi penulis _DIASPORA IQBAL_ dan atas izin dari penulis, artikel ini kami posting kembali untuk menambah informasi tentang pariwisata di Indonesia khususnya di Toraja.

No comments:

Post a Comment

Toraja Paradise Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Google. Powered by Blogger.